HaditsArbain ke 31: amalan yang menjadi sebab dicintai Allah dan manusia

By Selasa, 15 Juni 2021 pukul 127 pmTerakhir diperbaharui Jumat, 18 Juni 2021 pukul 111 pmTautan Hadits Arbain 31 โ€“ Anjuran Untuk Menjadi Orang Zuhud merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, dalam pembahasan Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyah ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ atau kitab Hadits Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi Rahimahullahu Taโ€™ala. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 1 Ramadhan 1442 H / 13 April 2021 M. Status Program Kajian Kitab Hadits Arbain Nawawi Status program kajian Hadits Arbain Nawawi AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Selasa sore pekan ke-2 dan pekan ke-4, pukul 1630 - 1800 WIB. Download juga kajian sebelumnya Hadits Arbain 30 โ€“ Allah Telah Menetapkan Kewajiban-Kewajiban Kajian Hadits Arbain 31 โ€“ Anjuran Untuk Menjadi Orang Zuhud ุนูŽู†ู’ ุณูŽู‡ู’ู„ู ุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูุฏููŠูู‘ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ๏ทบ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ู†ููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ู†ููŠูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูŠูุญูุจูŽู‘ูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠู’ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูŠูุญูุจูŽู‘ูƒูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูยป ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุจูุฃูŽุณูŽุงู†ููŠู’ุฏูŽ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู. Diriwayatkan dari Sahl bin Saโ€™ad As-Saโ€™idi Radhiyallahu Anhu, beliau mengatakan, โ€œSeseorang pria telah datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan dia mengatakan kepada beliau, Wahai Rasulullah, tunjukkanlah saya kepada satu amal yang kalau saya mengamalkannya maka Allah akan mencintai saya dan orang-orang akan mencintai saya.โ€™ Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Zuhudlah dalam dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah pada apa-apa yang dimiliki oleh manusia, niscaya manusia akan mencintaimu.โ€™โ€ Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan Perbincangan dari sahabat ini menunjukkan semangat mereka untuk meraih kebaikan. Kebaikan yang terkait dalam hadits ini adalah mendapatkan cinta Allah Subhanahu wa Taโ€™ala dan cinta dari manusia. Ini adalah cita-cita yang sangat mulia. Kalau kedua cinta ini bisa kita kumpulkan, maka itulah yang terbaik. Tapi kalau seandainya tidak bisa dikumpulkan, kalau kita mengejar cinta Allah kita harus dibenci manusia, maka kita tahu sikap apa yang harus kita lakukan, yaitu mendahulukan cinta Allah diatas cinta manusia. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ู…ูŽู†ู ุงู„ู’ุชูŽู…ูŽุณูŽ ุฑูุถูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูุณูŽุฎูŽุทู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุถูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุนูŽู†ู’ู‡ู โ€œBarangsiapa yang mencari ridha Allah dengan kemurkaan manusia, maka Allah akan ridha padanya dan Allah akan menjadikan manusia ridha kepada dia. ูˆูŽู…ูŽู†ู ุงู„ู’ุชูŽู…ูŽุณูŽ ุฑูุถูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุณูŽุฎูŽุทู ุงู„ู„ู‡ู ุณูŽุฎูุทูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุณู’ุฎูŽุทูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู โ€œDan barangsiapa yang mencari ridha manusia dengan mengorbankan ridha Allah, maka Allah akan murka padanya dan Allah akan menjadikan manusia murka kepadanya suatu saat.โ€ HR. Ibnu Hibban Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak kajian yang penuh manfaat ini. Download mp3 Kajian Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Lihat juga Hadits Arbain Ke 1 โ€“ Innamal Aโ€™malu Binniyat Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama โ€œHadits Arbain 31 โ€“ Anjuran Untuk Menjadi Orang Zuhudโ€ ini ke jejaring sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter dan yang lainnya. Semoga menjadi pembuka pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook

KaliAqsol madinah akan membahas tentang zuhud berdasarkan pada hadits arbain yang ke 31. Jadi sebenarnya apa sih zuhud itu? Silakan simak videonya atau baca Bagaimana belajar jadi orang zuhud? Hadits 31 dari hadits Arbain karya Imam Nawawi berikut akan menjelaskannya. Hadits Al-Arbain An-Nawawiyah 31 ุนูŽู†ู’ ุณูŽู‡ู’ู„ู ุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูุฏููŠูู‘ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ๏ทบ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ู†ููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ู†ููŠูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูŠูุญูุจูŽู‘ูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠู’ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูŠูุญูุจูŽู‘ูƒูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูยป ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุจูุฃูŽุณูŽุงู†ููŠู’ุฏูŽ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู. Dari Sahl bin Saโ€™ad As-Saโ€™idi radhiyallahu anhu berkata, โ€œAda seseorang datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, โ€œWahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku lakukan, Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku.โ€ Beliau menjawab, โ€œZuhudlah di dunia, maka Allah akan mencintaimu. Begitu pula, zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia, maka manusia akan mencintaimu.โ€ Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan [HR. Ibnu Majah, no. 4102. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 944 mengatakan bahwa hadits ini hasan]. Keterangan hadits Zuhud secara bahasa berarti meninggalkan. Izhad artinya zuhudlah maksudnya mengambil kadar darurat atau hajat dari dunia yang Allah halalkan. Ibnul Qayyim mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, berkata, ุงู„ุฒูู‘ู‡ู’ุฏู ุชูŽุฑู’ูƒู ู…ูŽุงู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ููŽุนู ูููŠ ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ูˆูŽุฑูŽุนู ุชูŽุฑู’ูƒู ู…ูŽุง ุชูŽุฎูŽุงูู ุถูŽุฑูŽุฑูŽู‡ู ูููŠ ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู โ€œZuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk akhirat. Sedangkan waraโ€™ adalah meninggalkan sesuatu yang membawa mudarat di akhirat.โ€ Ibnul Qayyim lantas berkata, โ€œItulah pengertian zuhud dan waraโ€™ yang paling bagus dan paling mencakup.โ€ Madarij As-Salikin, 210, dinukil dari Minhah Al-Allam, 3138 Dalam hadits, ada dua nasihat pokok Zuhud pada dunia, akan mendatangkan kecintaan Allah. Zuhud pada apa yang ada di sisi manusia, akan mendatangkan kecintaan manusia. Lihat Jaamiโ€™ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2177 Dunia itu artinya suatu yang rendah atau dekat. Dunia disebut demikian karena dua sebab yaitu dilihat dari sisi waktu karena dunia itu sebelum akhirat. dilihat dari sisi kedudukannya, lebih rendah dibanding akhirat. Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyyah, hlm. 347 Faedah Hadits Pertama Sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sangat tamak dalam melakukan setiap kebaikan. Mereka adalah manusia yang terdepan dalam melaksanakan kebaikan daripada yang lainnya. Para sahabat betul-betul ingin mengetahui suatu amalan yang dapat menyebabkan mereka mendapatkan kecintaan Allah dan kecintaan manusia. Oleh karena itu, mereka menanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kedua Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam โ€œZuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimuโ€ menunjukkan bahwa kecintaan Allah diperoleh dengan zuhud terhadap dunia. Definisi yang paling bagus, zuhud terhadap duniaโ€™ adalah seseorang meninggalkan sesuatu yang dapat melalaikannya dari mengingat Allah. Abu Sulaiman Ad-Daaraniy mengatakan, โ€œPara ulama di Irak berselisih pendapat mengenai pengertian zuhud. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa zuhud adalah menjauh dari manusia. Ada pula yang mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan berbagai nafsu syahwat. Ada juga yang mengatakan bahwa zuhud adalah tidak pernah kenyang. Semua definisi ini memiliki maksud yang sama.โ€ Ad-Daaraniy cenderung pada pendapat, zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang dapat melalaikan dari mengingat Allah azza wa jalla. Definisi beliau ini sangatlah bagus. Karena definisi yang beliau ajukan telah mencakup makna dan macam-macam zuhud. Lihat Jaamiโ€™ Al-Ulum wa Al-Hikam, 2186. Ketiga Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, โ€œZuhudlah pula terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia mencintaimuโ€. Manusia dikenal begitu tamak terhadap harta dan berbagai kesenangan di kehidupan dunia. Kebanyakan manusia sangat kikir untuk mengeluarkan hartanya dan enggan untuk berderma. Padahal Allah Taโ€™alaberfirman, ููŽุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ ูˆูŽุงุณู’ู…ูŽุนููˆุง ูˆูŽุฃูŽุทููŠุนููˆุง ูˆูŽุฃูŽู†ููู‚ููˆุง ุฎูŽูŠู’ุฑุงู‹ ู„ูู‘ุฃูŽู†ููุณููƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู† ูŠููˆู‚ูŽ ุดูุญูŽู‘ ู†ูŽูู’ุณูู‡ู ููŽุฃููˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ููู’ู„ูุญููˆู†ูŽ โ€œMaka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taโ€™atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.โ€ QS. At-Taghaabun 16 Seharusnya seseorang tidak terkagum-kagum dengan orang yang sangat tamak terhadap dunia dan menampakkan padanya. Jika seseorang merasa cukup dengan apa yang ada pada manusia, dia akan memperoleh kecintaan mereka dan manusia pun akan mencintainya. Jika sudah demikian, maka dia akan selamat dari kejelekan mereka. Faedah lainnya Para sahabat sangat bersemangat melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan kecintaann Allah dan manusia. Dalam hadits di atas terdapat dalil adanya sifat mahabbah kecintaan bagi Allah azza wa jalla. Sesungguhnya kebaikan bagi hamba adalah jika Allah mencintainya. Untuk memperoleh kecintaan Allah dengan zuhud pada dunia. Sesungguhnya jika seseorang zuhud terhadap apa yang ada pada manusia, hal itu merupakan sebab baginya untuk mendapatkan kecintaan mereka. Zuhud seperti ini akan membuatnya memperoleh kebaikan dan keselamatan dari berbagai kejelekan manusia. Hukum zuhud Zuhud pada syirik wajib Zuhud pada maksiat wajib Zuhud pada yang halal sunnah, itulah bahasan hadits. Kaedah dari hadits ูƒูู„ูŽู‘ู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ุนูŽู…ูŽู‘ุง ูููŠ ุฃูŽูŠู’ุฏููŠ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูƒูู„ูŽู‘ู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ Kullama kunta amma fii aydin naas abโ€™ad kullamaa kunta lahum ahabb. Artinya Jika engkau semakin menjauh dari segala yang dimiliki manusia, engkau akan mendapatkan cinta mereka. Referensi Fathu Al-Qawi Al-Matin. Cetakan kedua, Tahun 1436 H. Syaikh Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Abbad Al-Badr. Jaamiโ€™ Al-Ulum wa Al-Hikam. Cetakan kesepuluh, Tahun 1432 H. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Khulashah Al-Fawaid wa Al-Qawaโ€™id min Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyyah. Ibnu Rajab Al-Hambali. Syaikh Abdullah Al-Farih. Minhah Al-Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid kesepuluh. Syarh Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyyah. Cetakan ketiga, Tahun 1425 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Dar Ats-Tsuraya. Baca Juga Seorang Milyarder Bisakah Disebut Zuhud? Zuhud Secara Lahir dan Batin Diselesaikan di Darus Sholihin, Malam Ahad, 11 Syakban 1441 H, 5 April 2020 Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel HaditsArbain Imam An-Nawawi. Dua cinta, satu amalan. Itulah Zuhud. Zuhud pada dunia akan mencapai cinta Allah Ta'ala. Zuhud pada manusia, maka cinta manusia pun akan tergapai. Dan ini adalah pesan dari Nabi yang mulia dan agung, Rasulullah SAW. H adits Arbain ke-31 membicarakan tentang cinta. Yaitu bagaimana meraih cinta Allah Ta'ala serta Sholawat Ya Rasulullah Salamun Alaik Ya Rofi Asyani Waddaroji Lirik Arab dan Terjemahannya Sholawat Ya Rasulullah Salamun Alaik Ya Rofi Asyani Waddaroji Lirik Arab dan Terjemahannya Admin mengenal sholawat ini sejak mondok di pesantrenโ€ฆ HadisKe-31. Dari Abul-Abbas Sahl bin Sa'd As-Sa'idi rodhiallohu 'anhu dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi sholallahu 'alaihi wa sallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkan aku suatu amal, jika aku lakukan akau akan dicintai Alloh dan dicintai oleh manusia. Quran Online Sign in Welcome! Log into your account Password recovery Recover your password A password will be e-mailed to you. TENTANG KAMI KIRIM PERTANYAAN TAKLIM HADIS RUTIN INSIDENTAL KATEGORI JAWABAN PERTANYAAN MAKLUMAT AL-SUNAN AL-HAULIYYAH BIOGRAFI ULAMA HADIS FIKIH HADIS HADIS DAIF DAN PALSU HADIS PERMISALAN HADIS PENGAGUNGAN AL-QURโ€™AN HADIS JUMAT HADIS QUDSI ILMU RIJAL ILMU HADIS MUSTHALAH HADIS TADWIN SUNAH MUTIARA FAEDAH KITAB ADAB SAHIH BUKHARI MUTIARA FAEDAH KITAB PERMULAAN WAHYU SAHIH BUKHARI SERIAL MENGENAL KITAB-KITAB HADIS MAKANAH AS-SUNNAH SYARAH HADIS SERIAL SYARAH HADIS PILIHAN SYARAH HADIS ARBAIN NAWAWI SYARAH MUDAH MATAN AL-BAIQUNIY SERIAL SYARAH HADIS RAMADAN SYARAH KITAB AL-MUHARRAR SYARAH KITAB UMDAH AL-AHKฤ€M VIDEO VIDEO KONSULTASI HADIS VIDEO WEBINAR HADIS VIDEO HADIS PILIHAN VIDEO HADIS JUMAT VIDEO HADIS SAHIH VS HADIS DAIF VIDEO HADIS PERMISALAN VIDEO HADIS WANITA VIDEO HADIS YANG SERING DISALAHPAHAMI VIDEO HADIS SILSILAH TAKLIM LUGHAH ARABIYAH VIDEO QAWAID NABAWIYAH VIDEO ARBAIN NAWAWI VIDEO AL-MUHARRAR VIDEO AL-LUโ€™LUโ€™ WAL MARJAN VIDEO AL-ADAB AL-MUFRAD VIDEO KITAB 78 ADAB SAHIH BUKHARI VIDEO KITAB 96 ITISHAM SAHIH BUKHARI VIDEO KITAB 43 AL-FADHAIL SHAHIH MUSLIM VIDEO KITAB 44 FADHAIL AS-SHAHABAH SHAHIH MUSLIM VIDEO RIYADHUS SHALIHIN VIDEO KITABUL JAMIโ€™ VIDEO SYAMAIL MUHAMMADIYAH VIDEO TSULATSYAT NABAWIYAH VIDEO UMDATUL AHKAM VIDEO HISNUL MUSLIM VIDEO SUNAN YAUMIYYAH VIDEO MAALIMUS SUNNAH VIDEO MENGENAL RASULULLAH ๏ทบ VIDEO AL-SUNAN AL-HAULIYAH EBOOK Home SYARAH HADIS HADIS KE-31 AL-ARBAโ€™IN CARA MERAIH CINTA ALLAH DAN CINTA MANUSIA

Hadits Arba'in ke 31: Hakekat Zuhud (Bag.4) ๐Ÿ“š Al-Wafi; Imam Nawawi; DR.Musthafa Dieb al-Bugha. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ุนูŽุจูŽู‘ุงุณ ุณูŽู‡ู’ู„ ุจูู†ู’ ุณูŽุนู’ุฏ ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูุฏููŠ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู

๏ปฟHadits arbain ke 31 menerangkan tentang hakikat juhud, juhud jika di artikan ke bahasa kita artinya adalah Tidak mencintai dunia, dalam hadits ini rasulullah shalalahu alaihi wasalam memerintahkan kepada orang yang bertanya, jika dirinya ingin dicintai Allah dan manusia maka dia harus juhud, dari kebanyakan orang yang mencintai dunia ini, dan jika mereka sudah terlena akan harta, tahta, dan wanita yang ada di dunia ini, maka kebanyakan dari merka juga telah lupa kepada siapa yang telah memberikan rizki harta tersebut Allah, maka dari itulah kenapa rasulullah memerintahkan kepada orang yang bertanya tersebut untuk juhud, karena di takutkan dia bisa lupa dengan apa yang telah allah berikan kepadanya. Kitab Arbain An Nawawi Kepada teman-teman silahkan baca juga artikel sebelumnya ya, artikel sebelumnya membahas tentang hadits arbain ke 30, isi pembahasannya menerangkan tentang undang-undang allah, silahkan baca untuk menambah wawasan kita semua dalam mempelajari hadits-hadits yang shahih, untuk hadits arbain ke 31 beriikut hadits nya dibawah ini. HADITS ARBAIN KE 31 Hadits Arbain Ke 31 LATINNYA AN ABII 'ABBAASI SAHLIBNI SA'DISSAA'IDIYYIRODHIYALLAAHU 'ANHU QOOLA JAA AROJULUN ILANNABIYYI SHALALAHU ALAIHI WASALAM FAQOOLA YAA ROSUULALLAAHI DULLANI 'ALAA 'AMALIN IDZAA 'AMILTUHUU AHABBANIYALLAAHU WA AHABBANIYANNAASU. FAQOOLAZ HADFIID DUNYAA YUHIBBUKALLAAHU WAZHADFIIMAA 'INGDANNAASI YUHIBBUKANNAASU HADIITSU HASANUN, ROWAAHUBNU MAAJAH WAGHOIRUHU BIASAANIIDA HASANAH. ARTINYA Diriwayatan dari abul abbas sahl bin sa'd assaidi radhiallaahu anhu dia berkata seseorang mendatangi nabi shalalahu alaihi wasalam maka dia berkata wahai rasulullah tunjukan kepadaku sebuah amalan jika aku kerjakan Allah dan manusia akan mencintaiku, beliau bersabda Rasulullah Juhudlah Tidak mencintai dunia terhadap dunia maka Allah akan mencintaimu, dan juhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, maka manusia akan mencintaimu. hadits hasan riwayat ibnu majah dan lainnya, dengan sanad-sanad hasan. PENJELASAN Juhud Tidak mencintai dunia, maksud dari tidak mencintai dunia dalam keterangan hadits di atas bukan berarti mengharamkannya, tetapi itu semua agar kita lebih yakin kepada apa yang ada dalam kekuasaan Allah ta'ala ketimbang apa yang ada pada diri kita. Juhud terhadap dunia ini adalah untuk menyadarkan kita bahwa tidak ada hal yang lebih penting dari pada akhirat, dalam hal ini bukan berarti kita meninggalkan keduniawian, ikhtiar terhadap dunia juga tetap harus dilakukan agar kita bisa berbenah diri untuk dapat menempati tempat yang layak di akhirat nanti, juhud terhadap dunia ini adalah salah satu sebab Allah mencintai hamba-hambanya. Juhud terhadap manusia maka manusia akan mencintaimu, ini adalah salah satu sebab agar orang lain mencintai kita, karena seorang muslim tidak akan mendapatkan kebahagiaan didunia maupun di akhirat jika seorang muslim tersebut tidak mendapatkan kasih sayang allah dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Janganlah cintai dunia ini karena dunia ini hanya sementara, dunia ini hanya tempat kita singgah dan bernaung untuk mengumpulkan amal sholeh dan memperbanyak pahala dengan cara berbuat baik, waktu yang dimiliki manusia di dunia ini sangat singkat jika dibandingkan dengan waktu pada kehidupan selanjutnya yaitu kehidupan di akhirat nanti tentu tidak akan ada apa apanya. Nah teman-teman mungkin hanya ini saja yang dapat kami sampaikan, semoga dengan membaca artikel ini bisa menjadi bahan pembelajaran yang dapat menuntun kita ke arah yang lebih baik lagi, silahkan share kepada teman, sahabat, dan keluarga jika menurut kalian artikel ini bermanfaat, jika teman-teman ingin mendapatkan artikel terbaru dari kami silahkan untuk mensubscribe blog ini, kolom subscribe ada di bagian bawah artikel ini, semoga bermanfaat. ArbainNawawi hadits ke 31 (Ust. Mukhlis Abu Dzar) Dari Abu Abbas Sahl bin Sa'ad Assa'idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah ๏ทบ , maka beliau berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: "Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah

Perintah untuk Bersifat Zuhud ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูŠ ุงู„ุนูŽุจุงุณ ุณูŽู‡ู„ู ุจู†ู ุณูŽุนุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูุฏูŠ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃุชู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฑูŽุฌูู„ูŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽู†ููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุญุจู‘ูŽู†ููŠูŽ ุงู„ู†ูŽุงุณูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ูŠูŽุง ูŠูุญูุจู‘ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ููŠู’ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูุญูุจู‘ูŽูƒูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูŽ ุจูุฃูŽุณูŽุงู†ููŠู’ุฏูŽ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู. Dari Abul Abbas Sahl bin Saโ€™ad As-Saโ€™idi radhiyallahu anhu, ia berkata Seseorang telah datang kepada nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu mengatakan Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang apabila aku mengamalkannya Allah subhanahu wa taโ€™ala dan manusia mencintaiku maka beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab โ€Bersikaplah zuhud terhadap dunia, niscaya Allah subhanahu wa taโ€™ala akan mencintaimu dan bersikaplah zuhud engkau terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu.โ€ Hadits hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad yang hasan ุฏู„ู†ูŠ Tunjukkan kepadakuุฃุญุจู†ูŠ Mencintai-kuุงุฒู‡ุฏ Bersikap zuhud-lah Zuhud 18 45-46, 29 64, 102 1-5Menghindari penyakit hasad dengki 113 5 Pelajaran Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya ketergantungan dan terpusatnya perhatian qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud. Ceramah Hadits Arbain Ke 31 โ€“ โ€œAnjuran Untuk Menjadi Orang Zuhudโ€ Al Arbain An Nawawiyah oleh Ustadz Anas Burhanudin di radio rodja

HaditsArbain Ke 34 - Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Hadits Arbain Ke 35 - Semua Muslim Bersaudara. Hadits Arbain Ke 36 - Hadits Tentang Tolong Menolong. Hadits Arbain Ke 37 - Allah Mencatat Kebaikan dan Keburukan. Hadits Arbain Ke 38 - Wali Allah Adalah Orang-Orang Yang Beriman dan Bertakwa.
loading... 3. Islam Dibangun di atas Lima DasarุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ุฎูŽุทู‘ูŽุงุจู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุจูู†ููŠูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽู…ู’ุณู ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูุŒ ูˆูŽุญูŽุฌู‘ู ุงู„ุจูŽูŠู’ุชูุŒ ูˆูŽุตูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma dia berkata โ€Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€Islam itu dibangun di atas lima dasar persaksian syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah subhanahu wa taโ€™ala dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan.โ€ HR. Al Bukhari dan Muslim4. Takdir Setiap Manusia sudah TertulisุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆู’ุฏู’ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ู ุงู„ู€ู’ู…ูŽุตู’ุฏููˆู’ู‚ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ูŠูุฌู’ู…ูŽุนู ุฎูŽู„ู’ู‚ูู‡ู ูููŠู’ ุจูŽุทู’ู†ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู‹ ู†ูุทู’ููŽุฉู‹ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‚ูŽุฉู‹ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ู…ูุถู’ุบูŽุฉู‹ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุฑู’ุณูŽู„ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู€ู’ู…ูŽู„ูŽูƒู ููŽูŠูŽู†ููุฎู ูููŠู’ู‡ู ุงู„ุฑู‘ูŒูˆู’ุญูŽุŒ ูˆูŽูŠูุคู’ู…ูŽุฑู ุจูุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชู ุจููƒูŽุชู’ุจู ุฑูุฒู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฌูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุดูŽู‚ููŠู‘ูŒ ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏูŒ. ููŽูˆูŽุงู„ู„ู‡ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฅู„ุงุฐูุฑูŽุงุนูŒ ููŽูŠูŽุณู’ุจูู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ูƒูุชูŽุงุจู ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุงูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฅู„ุง ุฐูุฑูŽุงุนูŒ ููŽูŠูŽุณู’ุจูู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ูƒูุชูŽุงุจู ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุง. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู Abu Abdurrahman Abdullah bin Masโ€™ud radhiyallahu anhu, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bercerita kepada kami, dan beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan โ€Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nuthfah mani, kemudian menjadi alaqah gumpalan darah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah gumpalan daging selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan ruh kepadanya, dan dia malaikat tadi diperintah untuk menulis 4 kalimat perkara tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan apakah dia termasuk orang yang sengsara atau Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian, benar-benar beramal dengan amalan penduduk jannah surga sehingga jarak antara dia dengan jannah itu tinggal sehasta. Namun dia didahului oleh al kitab catatan takdirnya sehingga dia beramal dengan amalan penduduk neraka, maka diapun masuk ke dalamnya. Dan sunguh, salah deorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka hingga jarak antara di dengan neraka tinggal satu hasta. Namun dia didahului oleh catatan takdir, sehingga dia beramal dengan amalan penduduk jannah, maka dia masuk ke dalamnya.โ€ HR Al Bukhari dan Muslim5. Larangan Membuat Sesuatu yang Baru dalam AgamaุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃูู…ู‘ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽ ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ โ€œู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ูููŠู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒโ€ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ. ูˆูŽูููŠู’ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ู„ูู…ูุณู’ู„ูู…ู โ€œู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒโ€โ€œDari Ummul Mukminin, Ummu Abdillah Aisyah radhiyallahu anha, dia berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€œBarangsiapa yang memulai mengada-adakan sesuatu yang baru dalam urusan agama kami ini yang bukan termasuk bagian darinya, maka amalan tersebut tertolak.โ€ HR. Bukhari dan Muslim[1]Dalam riwayat Muslim disebutkan โ€Barangsiapa yang mengerjakan sebuah amalan yang tidak terdapat padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.โ€ HR al Bukhari 2697 dan Muslim 1718.6. Segala Hal yang Haram dan yang Halal telah JelasุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุงู†ู ุจู’ู†ู ุจูุดููŠู’ุฑ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุญูŽู„ุงูŽู„ูŽ ุจูŽูŠู‘ูู†ูŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽ ุจูŽูŠู‘ูู†ูŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุฃูู…ููˆู’ุฑูŒ ู…ูุดู’ุชูŽุจูู‡ูŽุงุชูŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ูู†ู‘ูŽ ูƒูŽุซููŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณุŒ ููŽู…ูŽู†ู ุงุชู‘ูŽู‚ูŽู‰ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู ููŽู‚ูŽุฏู ุงุณู’ุชูŽุจู’ุฑุฃูŽ ู„ูุฏููŠู’ู†ูู‡ู ูˆุนูุฑู’ุถูู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ูููŠ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ูููŠู’ ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ู ูƒูŽุงู„ุฑู‘ูŽุงุนููŠ ูŠูŽุฑู’ุนูŽู‰ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ุงู„ุญูู…ูŽู‰ ูŠููˆุดููƒู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ูŽุนูŽ ูููŠู’ู‡ู. ุฃูŽู„ุงูŽ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ู„ููƒูู„ู‘ู ู…ูŽู„ููƒู ุญูู…ูŽู‰ู‹. ุฃูŽู„ุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุญูู…ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูู‡ูุŒ ุฃูŽู„ุงูŽ ูˆุฅูู†ู‘ูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุฌูŽุณูŽุฏู ู…ูุถู’ุบูŽุฉู‹ ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ูŽุญูŽุชู’ ุตูŽู„ูŽุญูŽ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ูˆุฅุฐูŽุง ููŽุณูŽุฏูŽุชู’ ููŽุณูŽุฏูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุณูŽุฏู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ุฃูŽู„ุงูŽ ูˆูŽู‡ูŠูŽ ุงู’ู„ู‚ูŽู„ู’ุจู ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู’ู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Abdillah Nuโ€™man bin Basyir radhiyallahu anhu, ia berkata Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€Sesungguhnya perkara yang halal itu telah jelas dan perkara yang haram itu telah jelas. Dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang samar, tidak diketahui oleh mayoritas manusia. Barang siapa yang menjaga diri dari perkara-perkara samar tersebut, maka dia telah menjaga kesucian agama dan kehormatannya. Barang siapa terjatuh ke dalam perkara syubhat, maka dia telah terjatuh kepada perkara haram, seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar daerah larangan hima, dikhawatirkan dia akan masuk ke dalamnya. Ketahuilah, bahwa setiap raja itu mempunyai hima, ketahuilah bahwa hima Allah subhanahu wa taโ€™ala adalah segala yang Allah subhanahu wa taโ€™ala haramkan. Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia terdapat sepotong daging. Apabila daging tersebut baik maka baik pula seluruh tubuhnya dan apabila daging tersebut rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah kalbu hati. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]7. Agama Ini adalah NasehatุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ุฑูู‚ูŽูŠู‘ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ููŠู’ู… ุจู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ุณู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุตููŠู’ุญูŽุฉู ู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ู„ูู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู„ููƒูุชูŽุงุจูู‡ูุŒ ูˆู„ูุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽุงู…ู‘ูŽุชูู‡ูู…ู’. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad Dari radhiyallahu anhu, dia berkata โ€œSesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€Agama itu nasihat.โ€ Kami bertanya โ€Untuk siapa?โ€ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab โ€Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin.โ€ HR Muslim no 558. Terjaganya Darah dan Harta Seorang MuslimุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูู…ูุฑู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูู‚ูŽุงุชูู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุดู’ู‡ูŽุฏููˆู’ุง ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูŽุงู‹ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูู‚ููŠู’ู…ููˆู’ุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉูŽ ูˆูŽูŠูุคู’ุชููˆู’ุง ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽ ููŽุฅูุฐูŽุง ููŽุนูŽู„ููˆู’ุง ุฐูŽู„ููƒูŽ ุนูŽุตูŽู…ููˆู’ุง ู…ูู†ู‘ููŠู’ ุฏูู…ูŽุงุกูŽู‡ูŽู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ูˆูŽุญูุณูŽุงุจูู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู’ู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠ ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒโ€œDari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda โ€Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Maka apabila mereka telah melakukan itu semua, maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka hisab di sisi Allah subhanahu wa taโ€™ala.โ€ HR. Al- Bukhari dan Muslim
HaditsArbain Nawawi Ke 31: Keutamaan ZuhudSerial terbaru Yufid TV kali ini membahas kitab hadits arbain Nawawi lengkap dengan terjemahan yang InsyaAllah ber
31. Zuhud Yang HakikiุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ุนูŽุจูŽู‘ุงุณ ุณูŽู‡ู’ู„ ุจูู†ู’ ุณูŽุนู’ุฏ ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูุฏููŠ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠุงูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ู†ููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุญูŽุจูŽู‘ู†ููŠ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูŠูุญูุจูู‘ูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠู’ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูŠูุญูุจูู‘ูƒูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู .Dari Abul Abbas Sahl bin Saโ€™ad As Sa'idi radhiyallahu 'anhu dia berkata, โ€œSeseorang pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah akan mencintaiku demikian juga manusia?" Maka Beliau bersabda, "Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia akan mencintaimu." Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad-sanad yang hasan.32. Larangan Menimpakan BahayaุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุณุนู’ุฏู ุจู’ู†ู ุณูู†ูŽุงู†ู ุงู„ู’ุฎูุฏู’ุฑููŠ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุถูŽุฑูŽุฑูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุถูุฑูŽุงุฑูŽDari Abu Sa'id, Saโ€™ad bin Sinan Al Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, โ€œTidak boleh melakukan perbuatan madharat bahaya yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain." Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan sanad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwatthaโ€™ secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dia tidak menyebutkan Abu Saโ€™id. Akan tetapi hadits ini memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya dengan sebagian yang lain.33. Bukti Harus Disiapkan Pendakwa dan Sumpah bagi Orang Yang MengingkariุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจูŽู‘ุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู„ูŽูˆู’ ูŠูุนู’ุทูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุจูุฏูŽุนู’ูˆูŽุงู‡ูู…ู’ุŒ ู„ุงูŽุฏูŽู‘ุนูŽู‰ ุฑูุฌูŽุงู„ูŒ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุฏูู…ูŽุงุกูŽู‡ูู…ู’ุŒ ู„ูŽูƒูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ุจูŽูŠูู‘ู†ูŽุฉูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฏูŽู‘ุนููŠู’ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽู†ู’ูƒูŽุฑูŽ Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seandainya setiap pengaduan manusia diterima, niscaya setiap orang akan mengadukan harta milik suatu kaum dan darah mereka. Oleh karena itu, bagi pendakwa harus mendatangkan bukti dan sumpah bagi yang mengingkari." Hadits hasan, diriwayatkan oleh Baihaqi dan lainnya, tetapi sebagiannya ada dalam As Shahihain.34. Mencegah Kemunkaran Sesuai KemampuanุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽุนููŠู’ุฏ ุงู„ู’ุฎูุฏู’ุฑููŠ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุฃูŽู‰ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑุงู‹ ููŽู„ู’ูŠูุบูŽูŠูู‘ุฑู’ู‡ู ุจููŠูŽุฏูู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽุทูุนู’ ููŽุจูู„ูุณูŽุงู†ูู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽุทูุนู’ ููŽุจูู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ูˆูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽุถู’ุนูŽูู ุงู’ู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ูDari Abu Saโ€™id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka rubahlah dengan lisannya dan jika tidak mampu, maka tolaklah dengan hatinya; yang demikian adalah selemah-lemah iman." HR. Muslim35. Persaudaraan IslamุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู„ุงูŽ ุชูŽุญูŽุงุณูŽุฏููˆุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู†ูŽุงุฌูŽุดููˆุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุจูŽุงุบูŽุถููˆุง ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุฏูŽุงุจูŽุฑููˆุง ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุจูุนู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽูŠู’ุนู ุจูŽุนู’ุถู ูˆูŽูƒููˆู’ู†ููˆุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ุงู‹ . ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽุฎููˆ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุธู’ู„ูู…ูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฎู’ุฐูู„ูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽูƒู’ุฐูุจูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูู‡ู . ุงู„ุชูŽู‘ู‚ู’ูˆูŽู‰ ู‡ูŽู‡ูู†ูŽุง โ€“ูˆูŽูŠูุดููŠู’ุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู โ€“ ุจูุญูŽุณูŽุจู ุงู…ู’ุฑูุฆู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ุฑูู‘ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุŒ ูƒูู„ูู‘ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ุฏูŽู…ูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุงู„ูู‡ู ูˆูŽุนูุฑู’ุถูู‡ูDari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kamu saling mendengki, saling menipu, saling membenci dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kamu menjual sesuatu yang telah dijual oleh orang lain. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan membiarkannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Takwa itu disini -seraya menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali-. Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; terpelihara darah, harta dan kehormatannya.โ€œ HR. Muslim36. Keutamaan Berkumpul Membaca Al Qur'anุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽููŽู‘ุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ู†ูŽููŽู‘ุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณูŽู‘ุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑู ูŠูŽุณูŽู‘ุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ุงู‹ ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒุงูŽู†ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ู. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู’ู‡ู ุนูู„ู’ู…ุงู‹ ุณูŽู‡ูŽู‘ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูู†ู’ ุจููŠููˆู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุชู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูŽุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงูŽู‘ ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุงู„ุณูŽู‘ูƒููŠู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุบูŽุดููŠูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุญูŽููŽู‘ุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุจูŽุทูŽุฃูŽ ูููŠ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจูู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ู .Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau bersabda, "Barang siapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin di antara sekian kesulitan dunia, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesulitan di antara kesulitan-kesulitan hari kiamat. Barang siapa yang memudahkan orang yang susah, niscaya akan Allah memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya sesama mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat, dan mereka akan dikelilingi malaikat serta akan disebut Allah di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya. Barang siapa yang lambat amalnya, maka nasabnya tidak dapat mempercepatnya." HR. Muslim dengan lafaz ini

Haditske tiga puluh satu dari Kitab Hadits Arba'in Nawawi berisi tentang amalan yang dicintai Allah dan Manusia, Amalan tersebut adalah berzuhud terhadap dunia maka allah akan mencintai kita, berzuhud terhadap apa-apa yang manusia inginkan maka manusia akan mencintai kita. Pengertian zuhud adalah mementingkan kehidupan akhirat yang kekal dan

Al-Wafi; Imam Nawawi; Dieb al-Bugha Abul Abbas Sahl bin Saโ€™d as-Saโ€™idi ra. berkata, โ€œSeorang laki-laki datang kepada Nabi saw. dan berkata, โ€œWahai Rasulallah, tunjukkan padaku suatu amalan yang apabila kulakukan aku akan dicintai Allah dan dicintai manusia.โ€ Rasululullah saw. bersabda, โ€œZuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang di tangan manusia, pasti manusia pun mencintaimu.โ€ HR Ibnu Majah dan yang lain, hadits ini hasan URGENSI HADITS Hadits ini berisikan dua pesan Nabi saw. yang sangat penting. โ€“ Pertama zuhud terhadap dunia dan bahwa zuhud merupakan faktor penyebab kecintaan Allah terhadap hamba-Nya. โ€“ Zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki orang lain. Ini merupakan penyebab untuk mendapatkan kasih sayang dan penghormatan dari orang lain. Tidak bisa dipungkiri bahwa seorang muslim tidak akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, kecuali jika ia mendapatkan cinta Allah dan kasih sayang sesama manusia. Cinta Allah dapat diraih dengan mengutamakan kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia. Sedangkan kasih sayang sesama manusia dapat diraih dengan tidak serakah ingin memiliki harta dunia yang dimiliki orang lain, dan lebih mengutamakan amal shalih. Karena amal shalih akan lebih bermanfaat bagi akhiratnya. Karena itulah, Ibnu Hajar al-Haitamy berkata, โ€œHadits ini adalah satu dari empat hadits yang menjadi siklus ajaran Islam.โ€ KANDUNGAN HADITS 1. Pengertian Zuhud Ada banyak definisi yang diberikan oleh Shalafush shalih terhadap zuhud. Namun semuanya bermaura kepada sebuah definisi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Abu Idris al-Khaulani ra. berkata, โ€œZuhud terhadap dunia bukanlah mengharamkan yang halal dan membuang harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah lebih meyakini keberadaan yang ada di sisi Allah daripada apa yang ada di tangan kita. Jika ditimpa musibah, maka kita lebih berharap untuk mendapatkan pahala.โ€ Jadi pada dasarnya, zuhud bisa disimpulkan dalam tiga hal. Ketiganya adalah amalan hati. Karena itulah, Abu Sulaiman ad-Darany berkata, โ€œJanganlah kamu bersaksi bahwa seseorang itu orang yang zuhud, karena zuhud tempatnya di hati.โ€ Tiga hal tersebut adalah a. Lebih meyakini keberadaan apa yang ada di sisi Allah daripada apa yang ada di tangan. Sikap seperti ini lahir dari keyakinan yang benar dan tertanam sangat kuat bahwa Allah swt. akan dan selalu menjamin rizky hamba-Nya. Firman Allah โ€œDan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkynya.โ€ Huud 6 โ€œDan di langit terdapat [sebab-sebab] rezekinya.โ€ adz-Dzaariyaat 22 b. Jika seseorang mendapatkan musibah dalam urusan dunia, misalnya hilangnya harta benda, meninggalnya anak, maka ia lebih berharap akan mendapatkan pahala atas musibah tersebut, daripada meraung-raung seraya meminta agar musibah tersebut tidak terjadi. Sikap seperti ini hanya bisa ditumbuhkan oleh keimanan yang sempurna. Sikap ini menunjukkan betapa seseorang menganggap dunia adalah sesuatu yang remeh. Ibnu Umar ra. berkata, dalam doanya Rasulullah saw. menyebutkan, โ€œYa Allah, berikanlah kepada kami, rasa takut kepada-Mu yang bisa menyampaikan kami kepada surga-Mu dan keyakinan yang bisa menjadikan kami menganggap remeh berbagai musibah duniawi.โ€ c. Baik pujian maupun cercaan tidak mempengaruhinya dalam berpegang teguh pada kebenaran. Ini adalah merupakan tanda sikap zuhud terhadap dunia. Ibnu Masโ€™ud berkata, โ€œYakin adalah tidak mengharapkan keridlaan manusia dengan cara yang membuat Allah murka.โ€ Berikut beberapa ungkapan para ulama seputar zuhud Hasan al-Basri berkata, โ€œSeorang yang zuhud adalah jika ia melihat orang lain ia berkata Ia lebih baik dariku.โ€™โ€ Wahb bin al-Ward berkata, โ€œZuhud adalah hendaknya kamu tidak sedik ketika kehilangan dunia dan tidak bangga ketika mendapatkannya.โ€ Az-Zuhri berkata, ketika ditanya tentang zuhud, โ€œTidak tergoda oleh yang haram, dan tidak tertipu oleh yang halal.โ€ Sufyan bin Uyainah berkata, โ€œSeseorang yang zuhud adalah jika mendapat nikmat ia bersyukur, dan jika ditimpa musibah ia sabar.โ€ Rabiโ€™ah berkata, โ€œZuhud yang paling utama adalah mengumpulkan sesuatu yang benar dan meletakkannya dengan benar.โ€ Suyan ats-Tsauri berkata, โ€œZuhud adalah pendek angan-angan. Bukan dengan memakan makanan yang tidak enak dan mengenakan pakaian yang jelek.โ€ Imam Ahmad berkata, โ€œZuhud adalah pendek angan-angan dan tidak serakah terhadap harta yang dimiliki orang lain.โ€ 2. Macam-macam Zuhud. Menurut sebagian salafush Shalih, zuhud ada tiga a. Zuhud terhadap kemusyrikan b. Zuhud terhadap perkara-perkara yang dilarang c. Zuhud terhadap perkara-perkara yang diperbolehkan. Dua macam zuhud pertama adalah wajib, sedangkan yang ketiga bukanlah yang wajib. Ibnul Mubarak berkata, bahwa Maโ€™la bin Abi Muthiโ€™ berkata, โ€œZuhud ada tiga bentuk a. Segala perbuatan atau ucapan hanya karena Allah, dan bukan untuk mendaptkan keuntungan duniawi. b. Hanya membatasi diri pada hal-hal yang bermanfaat. c. Zuhud terhadap hal-hal yang halal. Ini hanya sebatas anjuran. Ibrahim bin Adham berkata, โ€œZuhud ada tiga jenis zuhud wajib, zuhud keutamaan, dan zuhud keselamatan. Zuhud wajib adalah zuhud terhadap hal-hal yang dilarang. Zuhud keutamaan adalah zuhud terhadap hal-hal yang dibolehkan. Sedangkan zuhud keselamatan adalah zuhud terhadap hal-hal yang syubhat.โ€ Imam Ahmad Ahmad berkata, โ€œZuhud ada tiga bentuk a. Meninggalkan yang dilarang. Ini adalah zuhudnya orang-orang awam b. Meninggalkan perkara-perkara yang diperbolehkan akan tetapi melebihi kebutuhan. Ini adalah zuhudnya khowash orang-orang khusus c. Meninggalkan hal-hal yang memalingkan dari mengingat Allah. Ini adalah zuhudnya arifin orang-orang yang memahami ajaran Islam dengan sempurna 3. Langkah-langkah untuk meraih sifat zuhud. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang muslim, untuk meraih sifat zuhud. Diantaranya a. Memikirkan kehidupan akhirat dan hari perhitungan. Dengan begitu ia dapat mengalahkan godaan syetan dan hawa nafsunya. Ia juga tidak tergoda oleh gemerlapnya dunia yang sementara. Diriwayatkan bahwa Haritsah ra. berkata kepada Rasulullah saw., โ€œPagi ini saya menjadi orang mukmin yang sebenarnya.โ€ Beliau berkata kepadanya โ€œSeorang mukmin yang benar itu memiliki hakekat. Lantas apa hakekat dari keimananmu?โ€ ia menjawab โ€œSaya jauhkan diriku dari dunia, hingga di mataku batu dan permata tampak sama. Saya seakan-akan melihat singgasana Tuhanku tampak nyata. Saya seakan-akan melihat penduduk surga bersenang-senang di dalam surga, dan penduduk neraka disiksa di dalam neraka.โ€ beliau berkata, โ€œHai Haritsah, kamu telah mengetahuinya. Karena itu, tetaplah seperti itu.โ€ b. Menumbuhkan perasaan bahwa kenikmatan dunia dapat memalingkan hati dari dzikir kepada Allah, dan dapat mengurangi derajat di sisi-Nya. Juga dapat memperlambat proses hisab, karena akan ditanya tentang bagaimana ia mensyukuri nikmat tersebut. Firman Allah โ€œKemudian kamu pasti akan ditanya, pada hari itu, tentang kenikmatan [yang kamu megah-megahan di dunia].โ€ at-Takaatsur 8 c. Memahami sepenuhnya bahwa dunia adalah perkara yang tidak ada harganya dan akan cepat sirna jika dibanding dengan apa yang ada di sisi Allah. โ€œSeandainya dunia ini, di sisi Allah, sebanding dengan sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum orang kafir, walau seteguk air.โ€ d. Selalu menghadirkan perasaan bahwa dunia adalah terkutuk. Rasulullah bersabda, โ€œDunia adalah terkutuk dan terkutuk juga apa-apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan yang mengikutinya, orang yang berilmu, atau orang yang mencari ilmu.โ€ HR Ibnu Majah. Sanad hadits ini hasan Riwayat lain menyebutkan โ€œKecuali hal-hal yang dipergunakan untuk mencari ridla Allah.โ€ Artinya, dunia dan isinya hanya akan menjauhkan manusia dari Allah, kecualii ilmu yang bermanfaat yang dapat membimbing manusia untuk mengenal, mendekat, dan mengingat Allah. 4. Dunia itu sepele, jangan sampai tertipu. Orang-orang yang zuhud terhadap dunia, akan semakin bertambah kezuhudannya, manakala membaca firman-firman Allah swt. dan hadits-hadits Rasulullah saw. Ia akan mendapatkan bahwa dunia hanyalah sesuatu yang tidak berharga. Karenanya, ia tidak akan tertipu dengan dunia. Firman Allah, โ€œtetapi kamu [orang-orang] kafir memilih kehidupan dunia. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.โ€ al-Aโ€™laa 16-17 โ€œKatakanlah Kesenangan dunia hanya sebentar. Sedangkan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.โ€ an-Nisaaโ€™ 77 โ€œMaka janganlah sekali-sekali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan [pula] penipu [setan] memperdayakanmu dalam [menaati] Allah.โ€ Lukman 33 โ€œMereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia ini [dibandingkan dengan] akhirat, hanyalah kesenangan [yang sedikit].โ€ ar-Raโ€™d 26 Jabir bin Abdullah ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. lewat di sebuah pasar. Sementara orang-orang sibuk dengan urusan dunia. Ketika melihat bangkai seekor anak kambing congek, beliau mengambilnya dan bertanya, โ€œSiapa di antara kalian yang mau membeli ini satu dirham?โ€ Mereka menjawab โ€œKami tidak mau. Kami apakan bangkai itu?โ€ Beliau bertanya, โ€œBagaimana, kalau ini kalian miliki secara gratis?โ€ Mereka menjawab โ€œDemi Allah, seandainya ia masih hidup, kami tidak tertarik karean kambing itu kambing congek. Apalagi sudah menjadi bangkai.โ€ Rasulullah saw. bersabda, โ€œDemi Allah, sungguh dunia ini leibih rendah derajatnya daripada bangkai ini, di sisi Allah.โ€ HR Muslim Al-Mustaurid al-Fihri berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œTidaklah dunia, jika dibandingkan dengan akhirat, melainkan semupama salah seorang di antara kamu memasukkan ujung jarinya ke lautan, maka lihatlah air yang menempel di ujung jari.โ€ HR Muslim 5. Cercaan terhadap dunia tidak ditujukan kepada waktu atau tempat. Cercaan itu disebutkan dalam al-Qurโ€™an maupun hadits, bukan tertuju pada masa, yaiti siang dan malam yang saling bergantian hingga hari kiamat. Karena Allah menjadikan keduanya bergantian untuk memberi kesempatan bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan mau bersyukur. Cercaan tersebut juga bukan tertuju pada tempat, yaitu bumi yang telah dijadikan Allah sebagai tempat berpijak. Bukan pula pada tumbuhan dan makhluk-makhluk yang diciptakan Allah sebagai nikmat bagi hamba-hamba-Nya. Bagaimanapun kenikmatan tersebut telah diberikan Allah kepada kita, untuk dimanfaatkan. Bahkan segala kenikmatan yang ada adalah bukti bahwa Allah itu ada dan Mahakuasa. Akan tetapi cercaan tersebut pada dasarnya adalah cercaan terhadap sikap dan perilaku di dunia. Karena sering kali manusia menyalahi ajaran para Rasul, dan melakukan hal-hal yang menimbulkan mudlarat. Firman Allah, โ€œKetahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudina tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning.โ€ al-Hadid 20 Ibnu Rajab al-Hambali membagi manusia dalam dua golongan 1. Pertama, golongan yang mengingkari kehidupan setelah mati. Mereka tidak mempercayai semua amalannya di dunia akan mendapatkan balasan. Mereka inilah yang disebut dalam al-Qurโ€™an โ€œSesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan tidak percaya akan pertemuan dengan Kami, merasa puas dengan kehidupan dunia, merasa tentaram dengan kehidupan ini, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Tempat mereka adalah neraka, sebagai balasan atas apa yang mereka perbuat.โ€ Yunus 7 Mereka hanya mengejar kesenangan dunia, sebelum ajal menjemput mereka. Allah berfirman โ€œDan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang [di dunia] dan makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.โ€ Muhammad 12 Di antara mereka, ada yang menyerukan untuk berlaku zuhud. Mereka berfikir, bahwa banyaknya urusan dunia hanya akan menambah pusing, bahkan manakala hati semakin cinta dunia maka ia akan semakin merasa pedih saat berpisah dengan dunia. 2. Kedua, golongan yang mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Mereka meyakini bahwa semua perbuatan di dunia akan mendapatkan balasan. Mereka inilah pengikut para rasul. Golongan ini terbagi menjadi tiga kelompok a. Dhalim terhadap dirinya b. Pertengahan c. Senantiasa berlomba dalam kebaikan. Kelompok yang paling banyak adalah kelompk pertama. mereka ini terbuai dengan kesenangan dunia. Bahkan dunia menjadi tujuan utamanya. Mereka tidak menyadari bahwa kenikmatan dunia hanyalah menopang untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat, meskipun mereka mengklaim beriman terhadap akhirat. Sedangkan kelompok kedua adalah orang-orang yang memahami hakekat kehidupan dunia, namun masih terlampau berlebihan dalam mereguk kenikmatan yang dibolehkan. Meskipun tindakan itu tidak berdosa, namun akan mengurangi derajatnya di sisi Allah swt. Ibnu Umar ra. pernah berkata, โ€œSetiap kali seseorang mendapatkan dunia, niscaya derajatnya di sisi Allah berkurang, meskipun ia orang yang dermawan.โ€ Qatadah bin Nuโ€™man ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda โ€œJika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan menjauhkan orang tersebut dari dunia, seperti kalian menjauhkan orang sakit dari makanan dan minuman yang membahayakan. HR Tirmidzi Abdullah bin Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, โ€œDunia adalah penjara bagi orang mukmin, dan surga bagi orang kafir.โ€ HR Muslim Adapun kelompok ketiga adalah kelompok yang paling sedikit. Mereka inilah yang betul-betul memahami hakekat kehidupan dunia dan mengimplementasikan pemahaman mereka dalam kehidupan nyata. Mereka memahami bahwa dunia hanyalah ujian bagi manusia, agar dapat diketahui siapa yang paling baik amalnya. Mereka juga memahami semua kenikmatan dunia tidaklah kekal. Firman Allah, โ€œDan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan [pula] apa yang di atasnya menjadi rata lagi tandus.โ€ al-Kahfi 8 Karena itu mereka mengambil segala kenikmatan dunia hanyalah sekedarnya. Atau diibaratkan dalam sebuah hadits, seperti sekadar melepas lelah. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda, โ€œAku tidak ada urusan dengan dunia. Perumpamaanku dengan dunia, ibarat seorang musafir yang bernaung di bawah pohon, setelah itu ia melanjutkan perjalanan.โ€ Di antara mereka ada yang mengambil kenikmatan dunia hanya sekadar untuk menyambung hidup. Gaya hidup seperti inilah yang sering ditempuh mereka yang juhud. Di antara mereka ada yang mengambil kenikmatan dunia hanya sekedar yang mereka butuhkan, agar kuat dalam melakukan ibadah kepada Allah. Rasulullah bersabda, โ€œAku dikaruniai rasa suka kepada wanita dan wewangian.โ€ HR Ahmad dan Nasaโ€™i Aisyah ra. berkata, โ€œRasulullah saw. sukan kepada wanita, wewangian dan makanan. Ia mendapatkan wanita dan wewangian. Sedangkan makanan beliau tidak mendapatkannya.โ€ HR Ahmad beliau juga bersabda, โ€œDunia adalah sebaik-baik tempat bagi orang yang menjadikannya bekal untuk akhirat demi mencari ridla Tuhannya. Dan dunia adalah seburuk-buruk tempat bagi orang yang terlena dengannya sehingga tercampak di akhirat dan tidak mendapatkan ridla Allah.โ€ al-Hakim 6. Cara mendapatkan kecintaan Allah. Kita bisa mendapatkan mahabbatullah [cinta Allah] dengan bersikap zuhud terhadap dunia, karena Allah mencintai orang yang menaati-Nya. Dengan zuhud terhadap dunia, berarti kita hanya mengisi ruang hati kita dengan kecintaan kita kepada Allah, maka Allah pun akan mencintai kita. Lain halnya dengan orang yang mencintai dunia. Ruang hatinya akan terisi kecintaan dunia, hingga tidak mungkin menyatu dengan kecintaan Allah. Karena itu dalam riwayat Rasulullah saw. bersabda, โ€œCinta dunia adalah pangkal segala dosa.โ€ Allah adalah Dzat yang tiada sekutu bagi-Nya. Karenanya, Dia tidak suka jika ada yang menempati hati hamba-Nya selain Dia. Andaikan tetap dipaksakan maka orang tersebut telah menyekutukan Allah di dalam hatinya dengan kecintaan terhadap dunia. Cinta dunia yang dilarang adalah cinta dunia yang membuatnya lupa kepada Allah. Sedangkan cinta dunia yang dimaksud untuk kebaikan dan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, maka hal tersebut sangatlah baik. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, โ€œSebaik-baik harta yang baik adalah hartanya laki-laki yang baik [shalih]. Harta tersebut digunakan untuk menyambung silaturahim dan untuk melakukan kebaikan.โ€ HR Ahmad 7. Cara mendapatkan kasih sayang sesama manusia Hadits di atas mengajarkan kepada kita bagaimana mendapatkan kasih sayang dari sesama manusia. Yaitu dengan zuhud terhadap apa yang dimiliki orang lain. Ketika kita membiarkan mereka dengan apa yang mereka senangi, maka mereka akan suka kepada kita. Sebaliknya, jika kita menginginkan apa yang mereka senangi, mereka akan membenci kita. Hasan al-Bashri berkata, โ€œSeseorang akan tetap disenangi sesama manusia selama ia tidak tamak terhadap apa-apa yang mereka miliki. Karena jika ia tamak, maka mereka akan membencinya.โ€ Seorang Badui bertanya kepada penduduk Bashrah, โ€œSiapakah pemimpin kalian?โ€ Mereka menjawab, โ€œHasan al-Bashri.โ€ Ia bertanya, โ€œDengan apa ia menjadi pemimpin kalian?โ€ Mereka menjawab, โ€œOrang-orang membutuhkan ilmunya, sedangkan ia tidak memerlukan dunia yang mereka miliki.โ€ Ia berkata, โ€œAlangkah baiknya orang ini.โ€ Etika seperti itu perlu sekali dimiliki oleh para pemimpin dan ulama. Ketika pemimpin bersikap zuhud, rakyat akan menyukai dan mengikuti aturannya. Demikian juga ulama, jika mereka zuhud, umat akan menghormati ucapannya dan akan mematuhi nasehatnya. Ibnu Salam pernah bertanya kepada Kaโ€™ab ra. di hadapan Umar ra., โ€œApa yang menjadikan ilmu itu cepat hilang, padahal sebelumnya telah dihafal dan dijaga?โ€ Kaโ€™ab ra. menjawab, โ€œTamak, perangai buruk, dan meminta-minta.โ€ Ibnu Salam berkata, โ€œBenar.โ€ 8. Zuhudnya Rasulullah dan para shahabatnya Jika kita ingin mengetahui contoh keteladanan dalam masalah zuhud, maka kita akan mendapatkanya pada diri Rasulullah saw. baik ucapannya maupun perbuatannya. Bagaimanapun ucapan dan perbuatan Rasulullah saw. adalah hasil didikan Allah swt. Allah berfirman, โ€œDan janganlah kamu tujukan kedua matamu dari kepada mereka apa-apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhanmu adalah lebih baik dan lebih kekal.โ€ ThaaHaa 131 Selama hidupnya, sebelum dan sesudah hijrah, dalam keadaan senang maupun susah, Rasulullah saw. senantiasa bersikap zuhud terhadap segala kenikmatan dunia, mengejar kepentingan akhirat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sikap ini kemudian ditiru oleh para shahabat ra. Mereka kemudian menjadi orang-orang yang patut menjadi teladan bagi orang-orang yang berusaha bersikap zuhud. Suatu saat Ibnu Umar mendengar seseorang yang bertanya, โ€œDimana orang-orang yang zuhud terhadap dunia dan mencintai akhirat?โ€ lalu Ibnu Umar menunjukkan Kuburan Rasulullah saw., Abu Bakar, dan Umar, seraya berkata, โ€œMereka yang kamu tanyakan?โ€ Ibnu Masโ€™ud ra. pernah berkata kepada teman-temannya, โ€œShalat, puasa dan jihad kalian, lebih banyak dari yang dilakukan oleh para shahabat ra. Akan tetapi kebaikan mereka lebih banyak daripada kalian.โ€ Mereka bertanya, โ€œBagaimana bisa terjadi?โ€ Ia menjawab, โ€œMereka lebih zuhud dari pada kalian. Mereka mendapatkan banyak harta dunia, akan tetapi harta itu mereka belanjakan untuk perjuangan Islam.โ€ Abu Sulaiman pernah berkata, โ€œUtsman ra. dan Abdurrahman bin Auf ra. adalah gudang harta. Keduanya membelanjakan harta itu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Semua tingkah lakunya dilakukan sepenuh hati dan didasari pengetahuan yang luas.โ€ 9. Zuhud yang tidak benar. Zuhud yang benar adalah seperti yang telah dijelaskan di atas. Adapun zuhud yang tidak benar adalah menolak semua jenis kenikmatan dunia dan tidak mau merasakannya sedikitpun. Zuhud dengan pengertian seperti ini dianut oleh sebagian umat Islam pada masa pemerintahan Abasiyah mulai melemah. Mereka mengenakan baju compang-camping dan tidak mau bekerja. Hidup mereka adalah hanya menggantungkan dari shadaqah orang lain. Dengan kondisi seperti ini, mereka mengklaim bahwa dirinya adalah orang yang zuhud. Padahal Islam sama sekali tidak menghendaki perilaku hina yang membawa kehancuran tersebut. Umat Islam dewasa ini telah bisa menjauhi pemikiran seperti ini, mereka berusaha dan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan dunia yang halal. Bahkan ada kekhawatiran, berkibat lupa akan akhirat. Karenanya kita harus selalu berusaha mencari sarana yang dapat mengingatkan kita kepada Allah, dan membawa kita kepada sikap zuhud, agar kita selamat dari godaan setan dan tidak terlena dengan dunia. & Tag31, agama, al-wafi, arbain, bahasa indonesia, hadist arbain, hadits, hujjah, Imam Nawawi, islam, reliqion, riwayat, tafsir hadits, zuhud
.
  • omh745ggd4.pages.dev/261
  • omh745ggd4.pages.dev/867
  • omh745ggd4.pages.dev/652
  • omh745ggd4.pages.dev/25
  • omh745ggd4.pages.dev/41
  • omh745ggd4.pages.dev/120
  • omh745ggd4.pages.dev/653
  • omh745ggd4.pages.dev/736
  • omh745ggd4.pages.dev/127
  • omh745ggd4.pages.dev/326
  • omh745ggd4.pages.dev/49
  • omh745ggd4.pages.dev/493
  • omh745ggd4.pages.dev/291
  • omh745ggd4.pages.dev/711
  • omh745ggd4.pages.dev/799
  • hadits arbain ke 31